Social Icons

twitterfacebook

Selasa, 17 Desember 2013

Coming Soon on This Holiday!

Wanna see this one?!


this...


or this




3.339 meters above sea level
where the edelweiss is everywhere
located in "Zwitserland of Indonesia"

2 mount in 1 time

Trust us, you'll never regret!

Senin, 28 Oktober 2013

FAQ: Seputar Diklat Lapangan

1. Diklat Lapangan bedanya sama Diklat Kelas apa ka?
Tentu berbeda, pada diklat kelas caang akan diberi informasi berupa materi. Pada diklat kelas, praktik yang dilakukan bersifat simulasi. Sedangkan pada Diklat Lapangan caang langsung mempraktikan materi-materi yang telah diberikan di alam.

2. Persiapan Diklap

Selain persiapan yang dibahas di posting sebelumnya, ada yang suka ditanyain juga, nih!

Ka, aku belum punya barang-barang/alat buat naik gunung gimana, dong?


Pertama, kamu bisa cari dulu di orang terdekat kamu, misalnya keluarga kamu, teman SMA-mu, atau senior kamu yang anak mapala atau suka naik gunung juga. Atau jika kamu berasal dari SMA di Jabodetabek, kamu bisa menghubungi PA SMA kamu untuk minjem barang. Semakin deket, semakin kenal kita sama orang yang bakal minjemin barang, semakin mudah kesempatannya buat dapetin barangnya!

Kedua, kalo kamu ga punya orang terdekat yang suka naik gunung/anak PA, kamu mau ga mau harus struggle dalam mencari barang, bro! Berhubung biasanya PA tuh minjemin barang kelompok kaya tenda, kompor, dan nesting (kecuali carrier), kamu coba kenalan dekat dengan salah satu anak PA dan tanyakan, apa dia punya barang pribadi seperti sleeping bag, coverbag, dll.

Apa tipsnya Ka buat minjem barang ke PA?

biasanya, jika kita datang ke PA, itu ga mungkin sebentar. So, sisihkan waktu seenggaknya 3 jam untuk bersilaturahmi sama anak PA yang kamu kunjungi. Apalagi kalo kamu baru pertama kali mengunjungi PA itu, masa ujug-ujug kenalan dan minjem barang -____-

Yang kamu ga boleh lupa: bawa surat pengantar! Kenapa? karena ada beberapa PA yang 100% nolak kalo kita ga bawa surat pengantar. Pastiin sebelum masuk sekret mereka, kita uda nulis nama PA mereka dan tentunya list barang yang kita butuh. 

Yang harus kamu lakukan selanjutnya: masuk dengan kaki kanan dan baca bismillah  mengetok pintu dan perkenalkan diri kalian. gausa sebutin npm kalian ya, karena mereka ga butuh itu...

Cukup perkenalkan nama dan dari Pecinta Alam Gandewa, Psikologi UI. Nah, setelah itu mulailah membangun rapor yang baik dengan PA tersebut, misalnya dengan melihat sekeliling sekret dan menanyakan: 

"Wah, Ka! Uda pernah ke Rinjani? Kapan tuh? Susah ga, ka?"

Berusahalah interaktif dalam diajak ngobrol. Coba gali-gali informasi tentang ke-pecintaalam-an yang ingin kamu tahu dari mereka. Misalnya kamu tertarik rafting, kamu bisa nanya biasa latihan rafting di mana, uda nyoba rafting di sungai mana aja, dsb.

Biasanya, cuy, kita bakal ditawarin makanan dan minuman dari PA yang bersangkutan. Kalau ada makanan atau minuman yang ga berkenan di kerongkongan dan perut coba diutarakan dengan baik ya, kawan. Apalagi kalau ditawari minuman/makanan yang bertentangan dengan keyakinan kita.

Terakhir, jangan lupa cek barang yang kita dapet (kalo dapet), barangnya kondisinya gimana. trus tanyakan juga, kapan kita harus mengembalikannya, ke siapa, harus dicuci dulu apa ga. Daaan jangan lupa minta kontak salah satu dari mereka.

3. Cuci-cuci 

Biasanya setelah diklap akan ada agenda cuci-cuci! Yang dicuci bisa barang pribadi ataupun kelompok. Dimana? Tentunya tempat yang ada sumber air dan memungkinkan untuk menjemur barang-barang yang habis dicuci.

Yang paling asyik dari cuci-cuci ini adalah kita jadi tau treatment yang tepat untuk berbagai barang gunung, karena ga semua barang gunung perlu dan boleh dicuci, kalopun dicuci pake shampo aja bukan deterjen hehe.

Tutorial Sederhana Aplikasi GPS Essential (Part 2)

Pada tutorial ini hanya dimunculkan 6 item yang memang biasanya paling sering dimanfaatkan (sangat disarankan untuk menampilkan yang lain agar kita bisa bereksplorasi).
Pada Dashboard di atas terlihat pembacaan koordinat masih kosong dan item yang lain masih  berwarna kuning. Hal ini dikarenakan fitur GPS pada androidmu belum dinyalakan. Cukup geser bagian atas layar androidmu dan aktifkan fitur GPSnya. 


Setelah GPS diaktifkan tunggulah sebentar atau cari tempat terbuka agar Androidmu dapat menerima sinyal dari satelit. Setelah sinyal satelit dapat diterima dengan baik maka tampilan Dashboardnya tadi akan berubah menjadi seperti ini :


Angka pada Accuracy akan terus turun seiring semakin banyaknya sinyal satelit yang diterima. Semakin kecil angka pada Accuracy menunjukkan koordinat yang ditunjukkan pada GPS essential semakin tepat.
Yang berikutnya adalah Menandai Posisi yang Telah diketahui menggunakan waypoint.
Kemampuan GPS yang sangat sering digunakan ketika kita ingin melakukan sebuah perjalanan adalah menandai posisi yang ingin kita tuju, misalkan puncakan sebuah gunung. Yang pertama perlu kita lakukan adalah mencari tahu posisi koordinatnya lalu memasukkannya di GPS, dan aplikasi GPS essential ini pun dapat melakukannya. Berikut caranya :
Setelah mengetahui koordinat yang akan dituju, yang pertama kamu lakukan adalah masuk ke menu utama GPS essential dan pilih fitur waypoint.



(bersambung)


Kamis, 10 Oktober 2013

FAQ: Apa aja sih kegiatan Gandewa untuk caang?

Hello, karena belakangan ini kami menampung cukup banyak pertanyaan mengenai kegiatan Gandewa untuk calon anggota baru ada aja, kami sengaja bikin satu posting khusus buat kamu biar ga mati penasaran. Cekidot!

1. Diklat MP
(ngapain aja, tuh, ka?)

Menurut kamu gimana? Hehe :D
MP adalah singkatan dari Manajemen Perjalanan. Dalam kegiatan Gandewa sendiri, MP cukup ditekankan, makanya proporsinya 55% mengingat MP sangat penting untuk meminimalisir kecelakaan dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya di gunung. 

(MP itu misalnya kaya gimana ka? kasih contoh dong.)

MP itu secara kasar merupakan rancangan perjalanan kita, mulai dari pra kegiatan hingga pasca kegiatan kita.

kalau untuk pra kegiatan: 
Persiapan Fisik

Sebagai pendaki gunung, fisik kita mesti oke. Bikin okenya dengan menjaga kesehatan, seperti olahraga, istirahat yang cukup, mengatur pola makan agar tidak sakit, dll. Olahraga yang sering dilakukan sama anak-anak gandewa pra kegiatan, nih, jogging (biasanya kita tracknya keliling UI aja, pagi/sore), push up, dan sit up.

Persiapan Kantong

Siapkan budget yang cukup buat jalan bareng temen-temen kamu. Mulai berhemat beberapa waktu sebelum kamu melakukan perjalanan. Biasanya, untuk perjalanan yang cukup jauh, misalnya ke luar pulau, kamu mesti nabung bahkan dari jauh-jauh hari! Ga enak juga kan ngerepotin orangtua dengan langsung minta dana dalam jumlah yang besar.

Persiapan Perizinan

(Izin ke siapa maksudnya, nih, Ka?) 

Yang pasti izin ke orang tuamu, dulu ya. Kalau kamu punya pasangan atau orang terdekat lainnya penting juga untuk dikabari mengingat perjalanan seperti ke gunung itu adalah perjalanan yang amat beresiko jadi jangan buat mereka makin khawatir dengan keadaan kamu (kalau kamu ga izin). Usahakan ketika di gunung kabari CP gandewa setiap kali telah mencapai Pos/titik tertentu. CP kami di Depok akan stand by untuk mengabari orang tua kamu tentang posisi kamu terkini.

Izin yang kudu banget kamu miliki juga tentunya izin mendaki gunung. FYI: beberapa gunung ada yang kudu pake izin, bahkan bookingnya jauh-jauh hari dan bisa diurus secara online. Kita biasanya dikenai biaya tertentu untuk memasuki kawasan Gunung. Kenapa masuk gunung ga gratis? karena ini terkait pemeliharaaan taman nasional atau memang sudah jadi 'lahan' pemasukan pemerintah daerah setempat (karena gunung juga merupakan tempat wisata)

Persiapan Konsumsi

(ngapain ka beli konsumsi? bukannya kita bisa makan dari alam?)

Ga semua makanan di gunung bisa dimakan dan kandungannya cukup untuk kita bertahan di sana. Dan biasanya ga di semua daerah gunung ditumbuhi tanaman yang bisa dimakan atau ada hewan yang bisa disantap, looh. Kalau pun kita dapet makanan, belum tentu rasanya enak dan sesuai selera kita. Jadi, bawalah makanan, minuman, serta bumbu-bumbu masakan secukupnya.

Pembagian Peran dan Tim

(perlu banget ya ka bagi-bagi tugas? bukannya kita bisa saling bantu gitu?)

Eits! walaupun bakal saling bantu nih pas di gunung, teuteup harus ada pembagiannya, biar jelas tanggung jawabnya masing-masing orang dan beban kerjanya kurang lebih sama rata.

Saat kegiatan:

Backup Plan

Eh ini bukan nama film comedy romantis itu! maksudnya disini adalah, Plan yang direncanain di MP harus dilaksanain pas kegiatan. tapi kudu ada plan B, C, D, dst. untuk beberapa kemungkinan, misalnya hujan, badai, gunung mletus, dan lain-lain.

Pasca Kegiatan:

Uda beres? beloooom. Kita mesti harus cuci barang-barang kita abis naik gunung, melunasi hutang-hutang kita dengan teman-teman seperjalanan, dan tentunya: Evaluasi. Evaluasi berguna untuk meminimalisir kesalahan yang sama di perjalanan selanjutnya.


(to be continued)



Selasa, 01 Oktober 2013

Tutorial Sederhana Aplikasi GPS Essential (Part 1)

Sebagai penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan mengenai penggunaan Global Positioning System (GPS) menjadi sangat penting karena memudahkan kita untuk bernavigasi. Seiring  perkembangan teknologi, terutama di bidang selular, makin banyak pengembang aplikasi yang kemudian mencoba membenamkan teknologi GPS ini pada perangkat selular. Ini tentunya sangat berguna sekali disamping juga bisa mengurangi biaya kita untuk membeli GPS.
Salah satu aplikasi GPS yang cukup mumpuni yang beredar saat ini adalah GPS essential. Kenapa begitu?. Yang pertama dan yang terpenting adalah aplikasi ini dapat berjalan pada kondisi perangkat telepon yang tanpa sinyal, hal ini sangat berguna karena di alam bebas nantinya pasti akan sangat sulit sekali mendapatkan sinyal. Kedua, akurasi pembacaan satelit, pada aplikasi ini akurasi bias mencapai 5 meter dan telah diuji dengan cara mengkonversi hasil pembacaan koordinat ke Google  Earth dan hasilnya memang memuaskan! (posisinya tidak melenceng). Ketiga, tampilan interfacenya yang sangat mirip dengan GPS asli yang kebanyakan beredar dipasaran (Garmin,Magellan,dll) sehingga baik digunakan oleh para pemula yang nantinya akan menggunakan GPS yang sesungguhnya. Aplikasi bekerja dibawah platform Android dan bisa diunduh di sini : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.mictale.gpsessentials .

Yang akan dibahas di sini selanjutnya adalah pengetahuan dasar penggunaan GPS Essential.

Setelah mendownload aplikasi di atas, installlah aplikasi tersebut pada Androidmu (biasanya akan langsung otomatis terinstall jika mendownloadnya melalui  Google  Play). Setelah itu, cobalah untuk masuk ke GPS essential dengan cara membuka menu pada Androidmu lalu pilih dengan mengklik tanda GPS essentialnya.




Setelah itu akan muncul tampilan menu GPS essential seperti berikut :



Di menu GPS essential tersebut tampak beberapa fitur yang bisa dimanfaatkan di GPS essential. Kita tidak akan membahas satu per satu mengenai fitur yang ada di sana, Namun di sini akan diterangkan beberapa fitur yang dirasa cukup penting dalam penggunaan GPS essential ini nantinya.

Yang pertama adalah Dashboard 



Dashboard ini adalah fitur GPS Essential yang mempermudah kita menampilkan informasi yang ingin  kita munculkan nanti. Fitur dashboard ini juga dimiliki oleh GPS sungguhan Merk Garmin. Klik pada Dashboard dan akan muncul tampilan seperti ini :



Karena baru saja di install, maka GPS essential belum dapat membaca apapun pada tampilan Dashboardnya. Klik pada layar atau tanda plus(+) di bagian atas.



Setelah diklik maka akan muncul tampilan seperti di atas. Tampilan itu menunjukkan item-item yang nantinya mau dimunculkan pada Dashboard. Kamu dapat menscroll terus ke bawah jika ingin menampilkan lebih banyak informasi, untuk tiap itemnya. GPS essential hanya memberikan informasi singkat mengenai item-item tersebut.



Berikut akan dijelaskankan beberapa item yang cukup penting untuk diketahui :
Accuracy : Menampilkan akurasi pembacaan koordinat yang nanti akan muncul.
Altitude : Menunjukkan ketinggian tempat kita berada.
Altitude Made Good : Menunjukkan perbedaan tinggi antara titik awal kita berada dengan posisi kita saat ini.
Altitude To Go : Menunjukkan perbedaan tinggi antara titik yang akan dituju dengan posisi kita saat ini. 
Bearing : Sudut yang dibentuk dari arah utara terhadap posisi kita saat ini (Azimuth).
Reverse Bearing : Sudut yang dibentuk dari posisi kita saat ini terhadap arah utara (Back Azimuth).
Latitude : Koordinat bujur pada posisi kita berada.
Longitude : Koordinat lintang pada posisi kita berada.
Klik pada item yang ingin dimunculkan lalu klik Close maka nanti akan muncul tampilan item yang telah kita pilih.



Dandi Ratri Antoro

(bersambung)



Kamis, 19 September 2013

Pendidikan Dasar Gandewa

Gandewa Sebagai salah satu penggiat alam, seperti  banyak mereka yang berkegiatan alam tentu memiliki pendidikan dasarnya untuk menopang kegiatan yang aman, nyaman dan menyenangkan.





Pendidikan Dasar bagi calon anggota baru ini, dibagi menjadi 3 jenis kegiatan, Materi KelasSesi Mentoringkelompok kecil dan Kegiatan Lapangan. kegiatan dibuat seperti itu untuk mempermudah calon anggota dalam menyerap pengetahuan dan nilai-nilai yang perlu dimiliki. Materi Kelas berfungsi untuk memberikan gambaran umum materi kegiatan dan orientasi mental untuk kegiatan lapangan. Sesi Mentoring berfungsi untuk memperkuat dan mengikat ilmu serta dalam rangka sharing pengalaman dan pengetahuan (scaffolding) anggota dengan calon anggota. Dan dilengkapi dengan Kegiatan Lapangan,PRAKTEK!!.




Dalam pendidikan dasar yang diberikan kepada para calon anggota baru, kami berusaha menyampaikan hal-hal paling dasar untuk berkegiatan dialam yang secara umum terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:


  1. MP (Manajemen Perjalanan) (55%)
  2. Navigasi Darat (20%)
  3. Survival (15%)
  4. PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat) (10%)

diurutkan berdasarkan proporsinya dari yang paling besar ke yang paling kecil.

1. Manajemen Perjalanan kami jadikan memiliki porsi yang paling besar adalah karena gandewa dalam kegiatannya selalu merencanakan segala hal untuk mengurangi resiko, sehingga kegiatan kita walaupun beresiko besar dapat diminimalkan seminimal mungkin. Resiko dikurangi tanpa mengurangi kesenangannya.



sedikit dijabarkan mengenai Manajemen Perjalanan, adalah persiapan dan perencanaan yang dilakukan mulai dari pra-kegiatan, kegiatan sampai dengan pasca kegiatan. jadi MP bisa dibilang meliputi semua hal dalam kegiatan yang kita lakukan. secara umum MP yang kita lakukan, yaitu:

  • Pra-Kegiatan


0. Persiapan Fisik, meliputi latihan fisik seperti jogging, sit-up, push-up dsb.





  1. Persiapan Mental, seperti berdo'a dan melakukan perencanaan yang matang serta tak lupa meminta restu orang tua
  2. Pengumpulan informasi tentang Lokasi kegiatan, meliputi metoda transportasi, cuaca lokasi, mitos lokal, gambaran jalur, pengalaman orang yang pernah berkegiatan ditempat yang kita tuju, lokasi Air, dan bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dsb
  3. Perencanaan Keuangan dan Perizinan, meliputi transportasi, peralatan dan konsumsi serta berkas-berkas legal perjalanan
  4. Perencanaan Konsumsi, menyesuaikan kebutuhan kalori kegiatan dan ketersediaan air
  5. Pembuatan Rundown kegiatan, mengelaborasikan persiapan dan perencanaan yang telah dilakukan sebelumnya agar perjalanan dapat berjalan dengan Aman, Nyaman dan Menyenangkan
  6. Pembagian Peran dan Tim, untuk mempermudah koordinasi dan mempercepat pergerakan saat berkegiatan

  • Kegiatan

Pada tahap kegiatan, manajemen perjalanan yang dilakukan adalah pencatatan catatan waktu perjalanan dan memastikan kegiatan berlangsung sesuai dengan yang direncanakan (selalu siap untuk Plan B, menyesuaikan kondisi lapangan). Selain itu penentuan tempat untuk camp dan menjaga persediaan air tetap aman sampai turun kembali
Puncak Ceremai

Goverhood Papandayan

Semeru


Krakatau

  • Pasca Kegiatan


pada tahap pasca kegiatan dilakukan evaluasi perjalanan, bersih-bersih alat dan pembuatan laporan perjalanan



2. Navigasi Darat, kemampuan dasar kedua yang harus dimiliki anggota gandewa. NavDar berguna untuk memperkirakan jarak, menentukan lokasi dan arah serta memilih jalur perjalanan.






3. Survival, mencakup dasar-dasar hidup seperti makan, minum, membuat api, dan shelter. selain itu etika dalam berkegiatan alam seperti membuang "sampah". Survival pada pendidikan dasar gandewa menekankan lebih ke bagaimana calon anggota dapat bertahan dibawah tekanan alam dengan baik.


keadaan dimana kita harus menggunakan kemampuan survival ini nantinya akan sangat kita minimalisir dengan MP yang baik. itulah mengapa MP menjadi begitu penting.





4. Pertolongan Pertama Gawat Darurat, pendidikan dasar PPGD sebaiknya dimiliki masing-masing anggota agar dapat menangani saat situasi sedang tidak beruntung seperti luka luar, patah tulang dan shock ataupun hal-hal yang muncul karena kelalaian seperti Dehidrasi, Mountain Sickness, Hypotermia dan Heat Stroke.
Selain penanganan, diharapkan dengan memiliki pengetahuan ini tiap-tiap anggota dapat mengurangi kemungkinan cedera dan jatuh sakit.





Dan itulah gambaran pendidikan dasar yang dilakukan oleh Gandewa. semoga bermanfaat.

G-041-ΨUI

Senin, 02 September 2013

Profil Gandewa

KP Gandewa merupakan klub peminatan pecinta alam mahasiswa/i Fakultas Psikologi UI yang berdiri sejak tahun 2007 dan secara aktif melakukan kegiatan outdoor terutama dalam hal mountaineering (pendakian gunung), seperti pendakian ke Gunung Gede, Cikuray, Ciremai, Papandayan, dan Semeru.

Saat ini, Gandewa diketuai oleh Shafiera Rachmania Rahman dan memiliki 4 bidang, yakni PSDM, operasional, pendidikan dan kaderisasi (pendekar), serta dana usaha (danus). Di antara keempat bidang tersebut, PSDM dan pendekar merupakan bidang yang secara intensif mengadakan acara yang ditujukan kepada anggota Gandewa, misalnya program kerja Lengket-lengket dari PSDM yang bertujuan untuk mempererat hubungan antaranggota Gandewa serta Coaching dari pendekar yang bertujuan sebagai sarana berbagi ilmu antaranggota Gandewa. Kedua bidang tersebut memberi warna tersendiri bagi Gandewa karena keduanya memberikan kami kegiatan lebih selain kegiatan outdoor yang merupakan hobi kami. Sedangkan baik operasional maupun danus berfungsi menyokong kelancaran kegiatan kami, seperti melalui program kerja penyediaan alat dari operasional dan kegiatan berjualan dari dana usaha

Setiap tahunnya, Gandewa membuka open recruitment kepada mahasiswa/i Fakultas Psikologi UI yang tertarik pada kegiatan pecinta alam untuk bergabung bersama kami. Kegiatan tersebut biasanya diadakan di paruh kedua setiap tahunnya.

Jogging…Bermanfaatkah Buat Kita?


Manfaat jogging tidak diragukan lagi, wajar bila jogging juga diyakini mampu memperpanjang masa hidup Anda. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal seperti dikutip satumed.com, memperlihatkan bahwa orang-orang yang ber-jogging secara teratur memiliki kemungkinan lebih besar untuk hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak melakukannya.
Mengapa demikian? Ini kemungkinan besar karena organ-organ tubuh orang-orang yang ber-jogging bekerja dengan lebih baik, daripada organ-organ orang yang tidak berjogging sama sekali. Organ tubuh yang dimaksud adalah jantung dan paru-paru.
Pada saat jogging, jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras. Darah yang dipasok oleh jantung ke otot dan organ tubuh lainnya pun lebih lancar. Dengan latihan yang rutin ini pula pada akhirnya jantung dan paru-paru menjadi lebih kuat, serta memiliki kapasitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang-orang yang tidak berolahraga.
Tips Jogging:
• Gunakan sepatu yang sesuai untuk jogging
• Sebelum jogging, sebaiknya lakukan dulu pemanasan di bagian urat-urat lutut, punggung bagian bawah, serta otot-otot betis.
• Jika Anda telah lama tidak berolahraga, mulailah jogging ini secara bertahap. Untuk minggu-minggu pertama, cukup lakukan jogging selama 15 ? 20 menit.
• Lakukan 1 ? 2 kali seminggu.
• Jangan lupa untuk minum selama dan setelah jogging
Meningkatkan Fungsi Otak
Mungkin belum banyak orang yang tahu kalau latihan olahraga secara teratur juga sangat bermanfaat dalam meningkatkan fungsi otak. Suatu penelitian di Jepang menyatakan, setelah ber-jogging selama 30 menit sehari selama 12 minggu, para pe-jogging mempunyai kemampuan menghafal dan melakukan tugas-tugas lainnya lebih baik daripada yang bukan pe-jogging.
Dijelaskan, jogging teratur serta cukup takarannya menyebabkan peningkatan protein yang disebut brain derived neurotropic factor (BDNF), yang sangat bermanfaat bagi fungsi otak. Semakin tinggi kadar BDNF, semakin tinggilah kemampuan memori dan belajar seseorang.
Jadi, bagi Anda yang ingin tubuh bugar, mental sehat, dan panjang umur, namun belum membiasakan olahraga dalam rencana hidup sehat Anda, segera saja memulainya dengan jogging. Dan lihatlah manfaatnya.

Manfaat jogging bagi ingatan manusia
Peneliti itu belum memberikan penjelasan mengapa para jogger itu lebih cerdas, tetapi psikolog Sanna Stroth mengatakan kuncinya adalah di wilayah hippocampus dari otak yang bertanggungjawab atas sejumlah fungsi memori. Aktivitas diyakini meningkatkan produksi sel-sel hippocampus baru dan sekaligus melindungi yang sudah ada. Itulah mengapa jogging sangat berguna bagi ingatan kita.
Menurut penelitian lain, manfaat jogging ternyata tidak hanya pada meningkatnya konsentrasi dan memori visual para pejogging. Tetapi juga dapat membantu mencegah penyakit PMS, stres dan depresi. Bahkan, sampai efek samping negatif menopouse dan kehamilan.
Dr. Keith W. Johnsgard seorang pelari marathon, psikologis dan penulis ‘The Exercise Prescription for Depression and Anxiety’ mengatakan tak seorangpun yakin bahwa jogging membantu bagi kesehatan emosi padahal hal ini didukung oleh sejumlah teori. Prosesnya, peningkatan aliran darah dapat membuat kita lebih tenang menghadapi stress dan meregangkan otot-otot serta terhindar memikirkan sesuatu yang membuat pusing selagi jogging. Tetapi teori yag paling popular adalah biokimia dimana para ahli yakin pengeluaran beta-endorphin yang dihasilkan selama olahraga dapat membantu meningkatkan mood.
Penelitian menujukan keuntungan olahraga aerobik dapat meningkatkan tingkat olahraga itu sendiri membuat jogging menjadi olahraga paling efektif untuk menyembuhkan depresi akibat ketegangan. Di samping itu, sejumlah penelitian yang dilakukan Melpomene Institute menemukan bahwa jogging juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, image tubuh dan penilaian positif terhadap diri sendiri dimana banyak orang menujukan bahwa aktvitas fisik dapat memberikan mereka cara untuk memfokuskan pada kekuatan dan power tubuh dibanding pada bagaimana mereka melihat tubuh. (to/mi/anv)


Nurdrajat Sumadyana 

Minggu, 01 September 2013

Gunung Sumbing

Gunung Sumbing, 3371 mdpl (1)

Tanggal 22 Juni 2013, pukul 3 sore. Anggota rombongan kami – yang berjumlah 7 orang – siap berangkat. Kami para pendaki pemula yang akan segera mendaki Gunung Sumbing dengan ketinggian 3371 mdpl. Gunung Sumbing adalah gunung kedua tertinggi di Jawa Tengah, di mana gunung pertamanya adalah Gunung Slamet dengan ketinggian 3428 mdpl. Kami akan mendaki Gunung Sumbing melalui jalur baru di Garung, Wonosobo. Untuk itu, rombongan kami yang berasal dari Depok akan naik bus menuju terminal Wonosobo terlebih dahulu.

Pukul 15.30, rombongan kami sudah berada di jalan Margonda Raya dan naik angkot nomor 04 berwarna cokelat ke arah Pasar Minggu. Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai di tempat pemberhentian bus PO Sinar Jaya, dekat gereja Pasar Minggu. Bagian transportasi segera mengurus tiket bus yang sebelumnya sudah kami pesan. Harga tiket bus AC Pasar Minggu-Wonosobo Rp 75.000,00. Bus berangkat pukul setengah lima sore lebih sedikit. Bus Sinar Jaya yang kami tumpangi berjalan lancar dan menurunkan kami di terminal Wonosobo pukul setengah enam pagi. Dari terminal Wonosobo, Gunung Sumbing dan kembarannya, Sindoro, telah terlihat memanggil-manggil. Puncak Sumbing tidak rata, berbeda dengan puncak Sindoro yang terlihat sempurna. Puncak Sumbing sendiri memang memiliki tiga puncak, yaitu Puncak Buntu, Puncak Kawah, dan Puncak Sejati.



Terminal Wonosobo



Sindoro-Sumbing dari Terminal Wonosobo

Setelah sholat dan membeli sarapan serta makan siang, kami segera naik bus ¾ menuju basecamp Sumbing yang ada di Garung. Ongkos yang kami keluarkan untuk sampai ke basecamp Sumbing adalah Rp 8.000,00/orang. Perjalanan di dalam bus ini membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Saat turun dari bus ¾, kita hanya perlu berjalan sekitar 10 menit untuk sampai ke basecamp Sumbing yang berada di kiri jalan.




Gunung Sindoro dilihat dari jalan menuju basecamp Gunung Sumbing


7 orang Dakican yang akan mendaki Gunung Sumbing

Basecamp Sumbing adalah basecamp yang cukup nyaman, menurutku. Di dalam bangunannya, ada lantai kosong yang cukup luas dan nyaman untuk dijadikan tempat tidur dan bermalam. Terdapat kamar ganti, grafik jumlah pendaki Gunung Sumbing, foto-foto jalur pendakian Gunung Sumbing (baik jalur lama maupun jalur baru) via Garung, aturan-aturan di Gunung Sumbing, dan papan kesan pesan dari para pendaki Sumbing. Terdapat juga tempat nge-charge yang dikenakan biaya Rp 1000,00/gadget. Di luar, berjejer 6 kamar mandi dengan air yang bersih. Yang menjaga perizinan di basecamp tersebut adalah seorang ibu yang sudah lanjut usia. Kami diminta menulis nama setiap anggota rombongan dan asal kami, serta membayar Rp 4.000,00/orang untuk biaya retribusi pendakian dan air bersih. Ibu penjaga basecamp itu juga memberi kami peta jalur pendakian Gunung Sumbing via Garung. Sekarang tanggal 23 Juni 2013. Setelah mengurus perizinan dan bertanya-tanya tentang cuaca kepada pendaki yang baru turun, kami segera melakukan pemanasan dan memulai perjalanan pukul 8 pagi.
Track menuju pos 1 tidak terlalu curam. Kami melewati perumahan dan perkebunan penduduk dengan jalan yang berbatu-batu. Jalur ke pos 1 cukup jelas, kita tinggal mengikuti jalan berbatu yang terus menanjak. Angin berhembus cukup kencang. Suara desau angin yang keras menemani perjalanan kami. Kami berusaha konsisten dengan waktu istirahat minum kami setiap jam sekali, karena Gunung Sumbing adalah gunung yang kering. Kami harus mengelola air yang kami bawa dengan baik. Kami sampai di pos 1 sekitar 2,5 jam kemudian. Pos 1 berupa sepetak tanah yang bermuatan sekitar 2 tenda.


Pos 1

Kami terus melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya karena niat kami adalah bermalam di Pasar Setan. Kami harus melewati pos 2 terlebih dahulu sebelum sampai ke calon tempat nge-camp tersebut. Perjalanan menuju pos 2 mulai melalui jalan tanah, dengan pijakan-pijakan yang jelas menuntun kaki untuk tepat melangkah. Matahari yang bersinar cukup terik mulai terasa karena kami melewati hutan dengan pepohonan yang kurang rapat. Kami terus berjalan dan memutuskan untuk istirahat pukul 12.30. Kami berhenti di sepetak tanah yang cukup lapang untuk menggelar matras dan sholat, serta makan siang.


Track dari Pos 1 ke Pos 2


Sedang berhenti untuk ishoma

Kami berhenti cukup lama, sekitar sejam, sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Pos 2 Gatakan tidak jauh dari tempat beristirahat kami, hanya berjarak 10 menit. Pos 2 cukup luas dengan pondok-pondokan yang dibangun dari kayu dan seng. Karena kami baru 10 menit berjalan, kami memutuskan untuk lanjut tanpa singgah sejenak di pos tersebut.
Perjalanan dari pos 2 menuju Pasar Setan adalah track yang paling menantang bagi kami. Sejak dari basecamp, kita tidak akan menemukan bonus sama sekali, dan puncak dari segala kesulitan track di Gunung Sumbing, bagi kami, adalah trackmenuju Pasar Setan ini. Pepohonan mulai jarang dan kita akan dihadapkan dengan tempat terbuka. Track menuju Pasar Setan berupa tanah merah yang licin, yang terus menanjak tidak ada bonus. Jalannya bercabang-cabang, tapi pada akhirnya akan bertemu di satu titik jua. Yang perlu dilakukan adalah pintar-pintar mencari cabang yang tidak terlalu sulit untuk dilalui, yaitu yang tanahnya tidak terlalu licin atau ke cabang dimana kita masih bisa berpegangan terhadap satu-dua akar pohon atau pinggiran jalan. Karena terbukanya Gunung Sumbing, tempat luas yang kami prediksikan sebagai Pasar Setan dapat terlihat dari kejauhan. Puncak kesulitan mendaki track ke Pasar Setan ini adalah ketika jalur yang kami lalui benar-benar hanya tanah merah yang licin, tanpa sesuatu yang bisa dijadikan pegangan. Riskan terpeleset dan menggelinding jatuh. Tracking pole cukup membantu di track yang seperti ini.
Empat di antara kami sampai di pos Pasar Setan dengan selamat pukul 16.30. Dua lainnya membimbing salah satu teman kami yang staminanya drop sehingga baru sampai satu setengah jam kemudian, yang disambut dengan tenda yang telah berdiri serta minuman hangat dari kami yang telah sampai duluan. Pos Pasar Setan adalah tempat yang terbuka tanpa perlindungan dari pohon, sangat riskan terhadap hembusan angin kencang dan akan sangat berbahaya ketika ada badai. Namun, karena kondisi fisik dan waktu yang memang sudah tidak memungkinkan,plan A kami untuk ngecamp di Pasar Setan pun kami jalankan.


Pos Pasar Setan (Pestan)


Di Pestan, berlatarkan Gunung Sindoro

Karena Gunung Sumbing adalah gunung yang terbuka, ada beberapa keunikan tersendiri yang aku tangkap. Sinyal masih cukup kencang di tempat kami nge-camp, Pasar Setan. Suara adzan dari kejauhan juga masih terdengar. Kelap-kelip lampu kota terlihat cantik dan jelas, dengan pemandangan Sindoro di depan kami serta bulan purnama yang indah lengkap dengan bintang-bintangnya. Hanya angin yang terus berhembus yang membuatku tidak tahan untuk berlama-lama di luar tenda. Kami menyiapkan segala keperluan konsumsi dan tidur kami. Setelah memenuhi kewajiban untuk menuntaskan lapar dan haus, kami segera beranjak tidur pukul 22.00, dan berjanji bangun jam 02.00 dini hari keesokan harinya untuk bersiap-siap summit.


Bulan purnama bulat sempurna yang terilhat sangat dekat dari tenda kami

24 Juni 2013. Raya, ketua perjalanan kami, dengan tepat waktu membangunkan kami. Masih dengan mata yang mengantuk, mulut yang menguap, dan tidur dalam duduk, sedikit demi sedikit kami mulai beraktivitas. Mengeluarkan konsumsi yang sudah disiapkan sejak semalam dan menghangatkan serta memasak semua keperluan. Mengisi energi untuk melewati track yang kami tidak tahu akan sesulit apa. Perlu waktu sekitar dua jam untuk menuntaskan segala aktivitas ngecamp kami sebelum kami ‘pemanasan’ di waktu yang dingin ini untuk bersegera summit. Sekitar pukul 4 pagi. Kami summit dengan meninggalkan tenda, tanpa carrier, berangkat menuju 3371 mdpl.
Dari Pasar Setan menuju puncak, kita akan melewati Pasar Watu. Nama ini dikarenakan kita akan melewati track yang penuh dengan batu-batu besar. Kami terus menanjak dalam diam, mencoba melawan hawa dingin yang disebabkan angin kencang, dan berkonsentrasi menjejakkan langkah. Ketika sampai di ujung Pasar Watu, kita harus melipir turun ke kiri (yang akan segera menanjak lagi) untuk mencapai puncak. Jangan terus menanjak ke bukit di depan kita, karena itu adalah tipuan.
Setelah melipir turun dan kembali menanjak, kita akan kembali menemukan bebatuan dan terdapat ‘tanjakan’ 180 derajat yang terdiri dari batu-batu yang bertumpuk-tumpuk. ‘Tanjakan’ ini menuntut kami untuk berkonsentrasi mencari pijakan yang tepat dan meminta tangan kami untuk ikut bekerja dengan mencari pegangan dan menarik tubuh ke atas. Seketika kami merasa bersyukur meninggalkan tenda dan carrier-carrier kami di Pasar Setan, karena beban itu dapat cukup banyak menambah waktu perjalanan kami. Sekitar 1,5 jam kemudian, kami sampai di Watu Kotak. Watu Kotak adalah lahan sepetak yang dikelilingi oleh semak-semak, cukup menampung 1-2 tenda.


Watu Kotak

Daripada Pasar Setan, Watu Kotak memang memiliki tempat yang lebih terlindung. Namun, bagi kami, membawa carrier sampai di Watu Kotak tentu akan sulit. Plan B tempat kami ngecamp itu pun kami lewati dan kami terus menanjak menuju puncak. Matahari sudah memancarkan sinarnya. Kami terus berjalan melewati bebatuan ke arah puncak dan sesekali berhenti menunggu salah satu teman kami yang jauh tertinggal di belakang. Perjalanan ke puncak terasa lama, sehingga tanpa sadar masing-masing dari kami mengurangi speed jalan kami karena letih secara psikologis. Sekitar 1,5 jam kemudian, kami menemukan plang bertuliskan Tanah Putih, pos terakhir sebelum menuju puncak. Aku terus berjalan paling depan dengan gaya jalan yang santai sampai setelah dari Tanah Putih, aku melihat plang-plang itu dari kejauhan. Aku merasa bersemangat dan segera mendekati plang itu. Benar saja, plang itu bertuliskan Puncak Buntu, 3371 mdpl. Pukul 7 pagi. Aku memanggil teman-teman yang lain dan segera terus naik menuju Puncak Buntu. Sebenarnya, ada 2 puncak lagi di Gunung Sumbing, yaitu Puncak Kawah dimana kita seharusnya berbelok ke kiri sebelum Puncak Buntu, dan ke Puncak Sejati yang mengharuskan kita turun ke kawah terlebih dahulu dan memanjat tebing setelahnya.Kami yang memang pendaki pemula, cukup merasa puas hanya dengan Puncak Buntu. Puncak Kawah sebenarnya tidak terlalu jauh, hanya hari sudah beranjak siang ketika teman kami yang paling belakang sampai pukul 8. Kami berfoto-foto dan mengobrol dengan rombongan lain yang ada di puncak dengan ceria sampai pukul 9. Puncak Sumbing sangat indah. Dari puncak Sumbing, kita bisa melihat Sindoro, Merbabu, dan Merapi.


Di Puncak Buntu Gunung Sumbing


Kawah Gunung Sumbing


Sindoro dilihat dari Puncak Buntu Gunung Sumbing

Waktu turun tidak lama. Awalnya kami turun berbarengan, sampai pada akhirnya terpisah. 4 orang dari kami sampai duluan di Pasar Setan 1,5 jam kemudian, dan 3 orang lainnya sampai 3 jam kemudian karena tersasar. Sebenarnya, track turun dari puncak ke Pasar Setan sangat jelas. Entah 3 orang teman kami kemasukan apa sehingga malah naik mengikuti bukit tipuan dan menemukan ‘puncak bayangan’. Cuaca sangat panas. Berada di dalam tenda hampir semirip berada di dalam sauna. Masih lebih nyaman berada di luar karena walaupun panas, terdapat angin semilir yang berhembus sehingga sedikit sejuk. Kami membuat sandwich dan mengisi energi sebelum turun ke basecamp, sambil tidur-tiduran ditemani sinar matahari terik yang dihalangi oleh payung. Kami beres-beres dan packing, membersihkan sekitar tempat ngecamp kami dan membagi-bagi sampah untuk dibawa, serta bersiap turun. Pukul 2 siang.
Turun melewati jalur baru Sumbing via Garung cukup menguras konsentrasi. Konsentrasi agar kaki tetap tegak berpijak di jalur tanah yang licin. Sebenarnya, di bagian kiri ada jalur dengan tanah yang lebih mungkin untuk dipijak. Sekilas terlihat tidak akan bertemu dengan jalur utama yang jelas untuk dilalui, tapi pada akhirnya kita akan bertemu jua. Aku selalu mengambil jalur di sebelah kiri tersebut dan mengarahkan teman-temanku untuk mengambil jalur itu juga karena lebih mudah untuk dilewati. Cuaca mendung. Hujan sesaat sempat menemani perjalanan kami sehingga kami memutuskan untuk memakai raincoat kami. Aku meminta dua teman kami yang sudah lelah untuk berjalan di depan, di belakang Raya, ketuper kami, sedangkan 4 orang lainnya yang masih punya stamina cukup fit berada di belakang menjaga mereka. Hujan berhenti ketika kami mulai masuk hutan menuju ke pos 2, tetapi kami enggan melepas raincoat yang baru kami pasang karena masih melihat awan hitam di kejauhan. Butuh waktu 2 jam bagi tiap anggota rombongan untuk sampai ke pos 2. Di pos 2, kami singgah sebentar untuk sholat. Tepat ketika sampai di pos 2, hujan kembali turun. Kali ini deras dan sepertinya akan bertahan lama. Setelah semua selesai sholat, kami mengencangkan tetalian raincoat kami dan berjalan menerobos hujan. Sudah sekitar pukul 4 sore. Kami tidak boleh kemalaman sampai di basecamp. Kedua teman kami yang sudah capek makin membutuhkan motivasi untuk terus berjalan turun, sehingga aku dan kedua temanku yang berada di belakang bernyanyi-nyanyi ceria untuk menyemangati. Kami sampai di pos 1 sekitar pukul 6 sore dan terus melanjutkan perjalanan ke basecamp. Malam turun. Hari mulai gelap. Kami mengeluarkan headlamp. Di perjalanan ini, salah satu dari rombongan kami benar-benar kehilangan motivasi. Sampai di tengah-tengah perjalanan, ia benar-benar berhenti. Kami berusaha mencari jalan keluar sampai diputuskan untuk membagi barang-barang yang berada di dalam carrier teman kami tersebut dan terus turun. Meski begitu, teman kami tetap berjalan lambat, sampai akhirnya Raya membantu menuntun teman kami tersebut untuk berjalan cepat ketika 3 diantara kami sudah menunggu di persimpangan menuju perumahan penduduk. Meski kekhawatiran menyelimuti kami, alhamdulillah, setiap anggota rombongan sampai dengan selamat di basecamp Gunung Sumbing pada pukul 9 malam. Semua capek dan kami sampai terlalu malam sehingga membuat senior-senior kami khawatir, tetapi pada intinya, kami turun dengan selamat.

Perjalanan mandiri pertama kami ini adalah cerita yang mungkin akan terus kami kenang sepanjang masa.

G-060-Ψ-UI