Tentu berbeda, pada diklat kelas caang akan diberi informasi berupa materi. Pada diklat kelas, praktik yang dilakukan bersifat simulasi. Sedangkan pada Diklat Lapangan caang langsung mempraktikan materi-materi yang telah diberikan di alam.
2. Persiapan Diklap
Selain persiapan yang dibahas di posting sebelumnya, ada yang suka ditanyain juga, nih!
Ka, aku belum punya barang-barang/alat buat naik gunung gimana, dong?
Pertama, kamu bisa cari dulu di orang terdekat kamu, misalnya keluarga kamu, teman SMA-mu, atau senior kamu yang anak mapala atau suka naik gunung juga. Atau jika kamu berasal dari SMA di Jabodetabek, kamu bisa menghubungi PA SMA kamu untuk minjem barang. Semakin deket, semakin kenal kita sama orang yang bakal minjemin barang, semakin mudah kesempatannya buat dapetin barangnya!
Kedua, kalo kamu ga punya orang terdekat yang suka naik gunung/anak PA, kamu mau ga mau harus struggle dalam mencari barang, bro! Berhubung biasanya PA tuh minjemin barang kelompok kaya tenda, kompor, dan nesting (kecuali carrier), kamu coba kenalan dekat dengan salah satu anak PA dan tanyakan, apa dia punya barang pribadi seperti sleeping bag, coverbag, dll.
Apa tipsnya Ka buat minjem barang ke PA?
biasanya, jika kita datang ke PA, itu ga mungkin sebentar. So, sisihkan waktu seenggaknya 3 jam untuk bersilaturahmi sama anak PA yang kamu kunjungi. Apalagi kalo kamu baru pertama kali mengunjungi PA itu, masa ujug-ujug kenalan dan minjem barang -____-
Yang kamu ga boleh lupa: bawa surat pengantar! Kenapa? karena ada beberapa PA yang 100% nolak kalo kita ga bawa surat pengantar. Pastiin sebelum masuk sekret mereka, kita uda nulis nama PA mereka dan tentunya list barang yang kita butuh.
Yang harus kamu lakukan selanjutnya: masuk dengan kaki kanan dan baca bismillah mengetok pintu dan perkenalkan diri kalian. gausa sebutin npm kalian ya, karena mereka ga butuh itu...
Cukup perkenalkan nama dan dari Pecinta Alam Gandewa, Psikologi UI. Nah, setelah itu mulailah membangun rapor yang baik dengan PA tersebut, misalnya dengan melihat sekeliling sekret dan menanyakan:
"Wah, Ka! Uda pernah ke Rinjani? Kapan tuh? Susah ga, ka?"
Berusahalah interaktif dalam diajak ngobrol. Coba gali-gali informasi tentang ke-pecintaalam-an yang ingin kamu tahu dari mereka. Misalnya kamu tertarik rafting, kamu bisa nanya biasa latihan rafting di mana, uda nyoba rafting di sungai mana aja, dsb.
Biasanya, cuy, kita bakal ditawarin makanan dan minuman dari PA yang bersangkutan. Kalau ada makanan atau minuman yang ga berkenan di kerongkongan dan perut coba diutarakan dengan baik ya, kawan. Apalagi kalau ditawari minuman/makanan yang bertentangan dengan keyakinan kita.
Terakhir, jangan lupa cek barang yang kita dapet (kalo dapet), barangnya kondisinya gimana. trus tanyakan juga, kapan kita harus mengembalikannya, ke siapa, harus dicuci dulu apa ga. Daaan jangan lupa minta kontak salah satu dari mereka.
3. Cuci-cuci
Biasanya setelah diklap akan ada agenda cuci-cuci! Yang dicuci bisa barang pribadi ataupun kelompok. Dimana? Tentunya tempat yang ada sumber air dan memungkinkan untuk menjemur barang-barang yang habis dicuci.
Yang paling asyik dari cuci-cuci ini adalah kita jadi tau treatment yang tepat untuk berbagai barang gunung, karena ga semua barang gunung perlu dan boleh dicuci, kalopun dicuci pake shampo aja bukan deterjen hehe.